Skip to main content

Featured

Struktur Tenda Membrane kian diminati di Indonesia

Assalamualaikum, pembaca...dari hasil pengamatan kami akhir-akhir ini perkembangan struktur tenda membrane di negara kita Indonesia beberapa tahun terakhir ini sungguh mengagumkan. Betapa tidak ketika kami melakukan perjalanan ke beberapa peloksok negeri tercinta ini sekalipun tenda membrane dengan gaya dan style nya yang mempunyai ciri khas tersendiri telah terpasang di mana-mana dan di berbagai tempat fasilitas publik. Kita mulai dari ujung barat Indonesia, ya Provinsi Nangroe Aceh Darusallam. Kita dapat menyaksikan kemegahan kontruksi struktur tenda membrane dengan megah berdiri di depan Masjid Raya Baitturahman yang menjadi simbol sebagai betapa religiusnya masyarakat Aceh. Payung-payung raksasa yang memiliki penutup atap dari bahan membrane sehingga sering disebut oleh masyarakat setempat dengan sebutan payung membrane berderet dengan rapi di halaman Masjid Baitturahman. betapa megah dan anggun bentuk dan ukuran dari payung membrane tersebut. Payung membrane yang megah nan anggu

Interior

Pengertian Interior 

interior adalah hasil karya seni yang ada di dalam suatu bangunan dan digunakan untuk menambah nilai estetika bagian dalam sebuah bangunan baik fisik maupun nonfisik. Sehingga kualitas kehidupan manusia yang berada didalamnya menjadi lebih baik. Perancangan interior meliputi bidang arsitektur yang melingkupi bagian dalam suatu bangunan. Contoh : Perancangan interior tetap, bergerak, maupun dekoratif yang bersifat sementara.

Misalkan pada pekerjaan desain dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
  1. Perancangan interior tetap, perancangan desain inerior mulai dari merencana denah existing bangunan, lay-out, floor plan, ceiling plan, potongan, aksonometri, detail, perspektif, maket, animasi, dan teknis presentasi lainnya.
  2. Perancangan interior bergerak (moveable), perancangan desain interior yang bersifat mikro, misalkan pembuatan desain furniture, desain produk, desain landscape interior, handycraft, dll.
  3. Perancangan decoratif, perancangan yang bersifat menghias, misalkan mendesain hiasan pesta pernikahan, mendesain pesta ulang tahun, dll.
Tujuan dari perancangan interior secara garis besar yaitu:

  1. Untuk menciptakan lingkungan bina yang fungsional dan indah, selain itu dapat menunjang kenyamanan user dalam beraktivitas di dalam ruang.
  2. Interior merupakan sesuatu yang berada di dalam bangunan. Bisa juga diartikan seperti desain atau dekorasi di dalam struktur.
  3. Interior memadukan semua hal yang berkaitan erat dengan warna, tekstur, dan lainnya.
  4. Diaplikasikan pada iklim atau cuaca yang berbeda.
  5. Harus memiliki kreativitas. Maksudnya yaitu interior terus berkembang sesuai dengan kreativitas desainernya agar tidak monoton karena dapat menimbulkan kesan membosankan pada ruang. Semakin tinggi kreativitas dari sang desainer maka semakin bervariasi karya yang akan dia hasilkan.
Elemen-Elemen Pembentuk Interior

Interior suatu ruangan dibentuk melalui elemen-elemen pembentuk yang saling terkait. Elemen-elemen tersebut menjadi hal yang paling mendasar dalam perancangan interior suatu ruangan. Adapun elemen-elemen interior terdiri dari:

  1. Plafond: bagian dari interior yang berada di paling atas sebagai penutup ruang.
  2. Dinding: bagian sari interior yang posisinya di tengah/mengelilingi/membentuk ruang sebagai pembatas ruang.
  3. Lantai: bagian paling bawah dari ruangan sebagai alas ruang tersebut.
Prinsip-Prinsip Dasar Desain Interior

Terdapat tujuh prinsip dasar yang diwadahi dalam interior design, antara lain :

1. Unity and Harmony

Yaitu suatu ruangan dianggap sebagai suatu kesatuan dimana semua elemen yang ada saling melengkapi dan berkesinambungan satu dengan yang lainnya sehingga menghasislkan komposisi yang seimbang.


2. Keseimbangan (Balance)

Keseimbangan berarti tidak “berat” sebelah. Tidak terlalu condong ke sisi sebelah kanan atau kiri atau atas dan sebagainya. Segala sesuatu yang seimbang akan menciptakan unity dan harmony. 
Keseimbangan dibagi menjadi 3 yaitu:

  • Keseimbangan Simetris: Keseimbangan simetris terjadi apabila berat visual dari elemen-elemen desain terbagi secara merata baik dari segi horizontal maupun vertikal. Gaya ini mengandalkan keseimbangan berupa dua elemen yang mirip dari dua sisi yang berbeda.
  • Keseimbangan Asimetris: Keseimbangan asimetris terjadi ketika berat visual dari elemen desain tidak merata di poros tengah halaman. Gaya ini mengandalkan permainan visual seperti skala, kontras, warna untuk mencapai keseimbangan dengan tidak beraturan.
  • Keseimbangan Radial:   Adalah ketika semua element desain tersusun dan berpusat di tengah. Misalnya: Tangga berbentuk spiral.
3. Vocal Point

Vocal Point disini maksudnya adalah aksen yang menjadi daya tarik ruangan. Bisa satu atau lebih. Misalnya vocal point pada ruangan adalah jendela besar yang ada di ruangan, perapian atau bisa juga lukisan. Pemberian warna atau detail dan bentuk tertentu juga dapat dijadikan sebagai vocal point.

4. Ritme

Dalam desain interior, ritme adalah semua pola pengulangan tentang visual. Ritme didefinisikan sebagai kontinuitas atau pergerakan terorganisir.

5. Detail

Detail pada desain interior mencakup segala kelengkapan yang ada pada ruangan. Mulai dari furniture utama, furniture tambahan, hingga furniture artivasial. Detail-detail tersebut juga berpengaruh besar terhadap suasana ruang yang tercipta.

6. Skala dan Proporsi

Kedua prinsip desain yang berjalan beriringan, karena keduanya berhubungan dengan ukuran dan bentuk. Skala dan proporsi disini berpengaruh terhadap tingkat kenyamanan civitas yang berada di dalam ruangan.

7. Warna

Warna pada desain interior berpengaruh terhadap mood dan suasana ruang. Warna-warna yang soft akan cenderung menciptakan suasana ruang yang menenangkan, sedangkan warna-warna cerah akan memberikan suasana ruang yang menyegarkan.

berikut ini jenis-jenis produk interior yang bisa kami kerjakan :

1. Kitchen Sets


2. Wardrobe

3. Partisi

4. Ceiling


5. Tata Pencahayaan


6. Ruang Kantor

7. Ruang komersial

Comments

Popular Posts